"Kontrol Aquarium Ikan Mas Koki"
- Untuk memahami bagaimana IC 8255,RAM 6264,RAM6116, ROM 2732, decoder 74LS137, 74LS138, 74LS139 bekerja.
- Untuk mampu membuat rangkaian dengan led atau logicprobe sebagai output.
g)ROM 2732
3. Dasar Teori [Kembali]
IC 8255 adalah Programmable Peripheral Interface (PPI) yang digunakan dalam sistem mikroprosesor untuk menghubungkan mikroprosesor dengan perangkat input/output (I/O). IC ini memiliki 24 saluran I/O yang dapat diprogram dalam tiga grup port, yaitu Port A, Port B, dan Port C, yang masing-masing dapat dikonfigurasi sebagai input atau output.
Berikut adalah dasar teori mengenai IC 8255:
1. Fungsi Utama IC 8255
IC 8255 digunakan untuk menyediakan antarmuka antara mikroprosesor dan perangkat periferal. Mikroprosesor dapat berinteraksi dengan perangkat eksternal seperti keyboard, display, sensor, atau aktuator melalui port I/O dari IC ini.
2. Struktur Internal
IC 8255 memiliki tiga port utama yang dapat digunakan:
- Port A (8 bit)
- Port B (8 bit)
- Port C (dibagi menjadi dua grup, C tinggi dan C rendah, masing-masing 4 bit)
Masing-masing port ini dapat dikonfigurasi secara individual sebagai input atau output, tergantung pada mode operasi yang dipilih.
3. Mode Operasi
IC 8255 memiliki tiga mode operasi utama:
- Mode 0 (Basic Input/Output): Dalam mode ini, setiap port dapat diprogram sebagai input atau output tanpa fungsi kontrol tambahan. Mode ini digunakan untuk operasi I/O dasar.
- Mode 1 (Strobed Input/Output): Mode ini menyediakan mekanisme kontrol tambahan, di mana sinyal strobed digunakan untuk sinkronisasi data I/O. Port C dapat digunakan untuk mengontrol operasi strobed.
- Mode 2 (Bidirectional Bus): Dalam mode ini, Port A digunakan sebagai bus bidirectional untuk komunikasi data dua arah. Port C berfungsi sebagai kontroler bus.
4. Control Word
IC 8255 dikendalikan menggunakan sebuah register kontrol yang disebut Control Word Register (CWR). Untuk mengonfigurasi mode operasi dan fungsi setiap port, mikroprosesor menulis sebuah control word ke dalam register ini. Control word menentukan mode operasi, konfigurasi input/output, serta pengaturan bit-bit kontrol lainnya.
5. Port C sebagai Kontrol
Port C dapat digunakan untuk dua tujuan:
- Sebagai port I/O standar dalam mode 0.
- Sebagai port kontrol dalam mode 1 dan mode 2, di mana bagian dari port C mengelola sinyal kontrol seperti handshaking dalam mode strobed atau bidirectional.
6. Aplikasi IC 8255
IC 8255 banyak digunakan dalam sistem tertanam, seperti:
- Pengendalian perangkat I/O.
- Komunikasi antar perangkat periferal.
- Sistem kendali proses industri yang memerlukan banyak jalur I/O.
IC 8259 (Programmable Interrupt Controller) adalah sebuah komponen yang digunakan dalam sistem komputer untuk menangani dan mengelola permintaan interupsi (interrupt request) dari berbagai perangkat eksternal. IC ini memungkinkan CPU untuk menangani interupsi secara efisien dan terorganisir, terutama pada sistem dengan beberapa perangkat yang dapat mengirimkan interupsi pada waktu yang bersamaan. Berikut ini adalah beberapa konsep dasar mengenai IC 8259:
1. Fungsi Utama
IC 8259 berfungsi sebagai pengendali interupsi (interrupt controller) yang menyediakan antarmuka antara CPU dan perangkat keras lain yang menghasilkan sinyal interupsi. Dengan menggunakan IC 8259, CPU dapat diperingatkan ketika ada perangkat yang membutuhkan perhatian segera tanpa harus memeriksa status setiap perangkat secara terus-menerus (polling).
2. Arsitektur dan Cara Kerja
IC 8259 memiliki beberapa bagian penting:
- Interrupt Request Lines (IR0-IR7): Terdapat 8 saluran interupsi yang dapat menerima sinyal interupsi dari perangkat eksternal.
- Interrupt Mask Register (IMR): Menyimpan informasi mengenai saluran interupsi mana yang diizinkan untuk diteruskan ke CPU.
- Interrupt Priority Encoder: Menentukan prioritas dari interupsi yang terjadi, sehingga interupsi dengan prioritas lebih tinggi dapat diatasi lebih dulu.
- In-Service Register (ISR): Menyimpan informasi mengenai interupsi yang sedang diproses oleh CPU.
- Priority Resolver: Mengelola prioritas interupsi dan memastikan bahwa interupsi dengan prioritas tertinggi dilayani terlebih dahulu.
3. Mode Operasi
IC 8259 dapat beroperasi dalam dua mode:
- Edge Triggered Mode: Interupsi dipicu oleh perubahan sinyal dari rendah ke tinggi pada saluran IR.
- Level Triggered Mode: Interupsi terjadi ketika sinyal pada saluran IR tetap berada dalam keadaan tinggi.
4. Prioritas Interupsi
IC 8259 menggunakan mekanisme penentuan prioritas yang bisa diatur oleh pengguna. Misalnya, jika dua atau lebih perangkat mengirimkan permintaan interupsi secara bersamaan, IC 8259 akan memberikan prioritas kepada perangkat dengan level prioritas yang lebih tinggi.
5. Cascade Mode
IC 8259 dapat bekerja dalam mode cascaded untuk mendukung lebih dari 8 interupsi. Ini dilakukan dengan menghubungkan beberapa IC 8259 dalam konfigurasi cascade, memungkinkan hingga 64 sumber interupsi dikelola oleh sistem.
IC 8253 adalah sebuah Programmable Interval Timer (PIT) yang digunakan untuk menghasilkan sinyal timing atau sinyal clock dalam sistem mikroprosesor. IC ini dirancang oleh Intel dan biasanya digunakan dalam sistem berbasis mikroprosesor seperti komputer untuk keperluan seperti mengontrol kecepatan prosesor, menghasilkan delay, atau menjalankan operasi counter.
Fungsi Dasar IC 8253
IC 8253 memiliki tiga counter yang dapat diprogram secara independen, di mana setiap counter dapat menghasilkan sinyal sesuai dengan mode operasi yang dipilih. Masing-masing counter memiliki lebar 16-bit, dan mereka dapat menghitung nilai dari 0 hingga 65535. Setiap counter memiliki input clock, gate input, dan output untuk mengeluarkan sinyal yang telah diatur.
Fitur Utama IC 8253:
- Tiga Counter: Masing-masing memiliki register 16-bit.
- Clock Input: Setiap counter dapat dikonfigurasi untuk menerima sinyal clock dari sumber eksternal atau internal.
- Gate Input: Digunakan untuk mengendalikan operasi counter.
- Mode Operasi yang Fleksibel: Ada enam mode operasi yang memungkinkan IC ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengukuran waktu, pembangkitan frekuensi, dan pemicu berbasis waktu.
Mode Operasi IC 8253
- Mode 0 (Interrupt on Terminal Count): Counter menghitung mundur dari nilai awal, dan saat mencapai 0, sebuah sinyal output akan dihasilkan. Biasanya digunakan untuk menghasilkan sinyal interrupt.
- Mode 1 (Programmable One-Shot): Digunakan untuk menghasilkan pulsa tunggal setelah gate input diberikan.
- Mode 2 (Rate Generator): Mode ini sering digunakan untuk menghasilkan sinyal clock periodik.
- Mode 3 (Square Wave Generator): Mode ini menghasilkan sinyal gelombang persegi dengan periode yang ditentukan.
- Mode 4 (Software Triggered Strobe): Output menjadi 1 setelah counter selesai menghitung.
- Mode 5 (Hardware Triggered Strobe): Counter akan memulai hitungan setelah ada sinyal dari gate, dan output akan aktif saat hitungan selesai.
Aplikasi IC 8253
- Pengaturan Timer dalam Komputer: Digunakan untuk mengatur waktu dalam sistem operasi dan perangkat keras komputer.
- Pembangkitan Sinyal PWM: Mode tertentu dari IC ini dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal gelombang persegi dengan duty cycle tertentu.
- Pengaturan Kecepatan I/O: Dalam sistem mikroprosesor, IC 8253 dapat digunakan untuk mengatur kecepatan transfer data antar perangkat.
IC 8253 adalah bagian penting dalam sistem mikroprosesor dan digunakan dalam berbagai aplikasi yang memerlukan pengaturan waktu yang presisi.
74LS139
adalah salah satu tipe dari IC (Integrated Circuit) yang termasuk dalam keluarga TTL (Transistor-Transistor Logic). IC ini adalah sebuah decoder 2-to-4 yang dapat digunakan untuk menerjemahkan dua bit input menjadi salah satu dari empat output.
Fitur Utama 74LS139:
Decoder 2-to-4:
- Input: 2 bit (A0 dan A1).
- Output: 4 output (Y0, Y1, Y2, Y3), masing-masing output adalah 1-bit.
Active Low Outputs:
- Semua output (Y0, Y1, Y2, Y3) adalah active-low, artinya output yang aktif adalah pada level logika rendah (0).
Pengendali Enable:
- 74LS139 memiliki dua input enable (G1 dan G2A/G2B) yang dapat digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan decoder.
Pinout:
- Pin 1-2: G1 dan G2A/G2B (enable inputs).
- Pin 3-4: A0 dan A1 (data inputs).
- Pin 5-8: Y0, Y1, Y2, Y3 (active-low outputs).
- Pin 9-16: Vcc (power supply) dan GND (ground).
Prinsip Kerja:
74LS139 menerjemahkan dua bit input menjadi satu dari empat output. Ketika input A0 dan A1 ditetapkan pada kombinasi tertentu, satu dari empat output (Y0, Y1, Y2, Y3) akan aktif pada level rendah (0), sementara yang lainnya tetap pada level tinggi (1).
- Contoh Keluaran:
- Jika A0 = 0 dan A1 = 0, maka Y0 = 0 (aktif), dan Y1, Y2, Y3 = 1.
- Jika A0 = 0 dan A1 = 1, maka Y1 = 0 (aktif), dan Y0, Y2, Y3 = 1.
- Jika A0 = 1 dan A1 = 0, maka Y2 = 0 (aktif), dan Y0, Y1, Y3 = 1.
- Jika A0 = 1 dan A1 = 1, maka Y3 = 0 (aktif), dan Y0, Y1, Y2 = 1.
Aplikasi:
- Alamat Decoding: Digunakan dalam sistem memori untuk memilih alamat tertentu.
- Digital Display: Menerjemahkan data input untuk mengontrol tampilan digital.
- Data Routing: Mengarahkan sinyal digital ke jalur yang tepat dalam sistem digital.
74LS137 - 3-to-8 Line Decoder with Address Latch
IC 74LS137 adalah decoder 3-to-8 dengan latch (penyimpanan sementara) alamat. Decoder ini mengambil 3 input biner (3-bit input) dan menghasilkan output aktif rendah (active-low) pada satu dari 8 outputnya, tergantung dari kombinasi input yang diberikan.
Fitur Utama:
- Input Address: 3-bit (A, B, C) yang digunakan untuk memilih salah satu dari 8 output.
- Enable Inputs: Tiga masukan (G1, G2A, G2B) yang berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan IC. IC hanya aktif ketika G1 bernilai high dan G2A serta G2B bernilai low.
- Latched Address: Ada fitur latch yang memungkinkan penyimpanan sementara alamat. Ketika sinyal latch diaktifkan (LATCH ENABLE), alamat input disimpan, dan output tetap tidak berubah sampai latch direset atau input baru diberikan.
- Output: 8 output aktif rendah (Y0 sampai Y7). Hanya satu dari delapan output yang akan bernilai low, sesuai dengan kombinasi input biner pada A, B, dan C.
Kegunaan:
IC ini sering digunakan dalam sistem memori untuk mendekode alamat atau dalam aplikasi yang membutuhkan pemilihan sinyal yang spesifik dari banyak pilihan (multiplexing).
Diagram Logika:
Input Address: A, B, C
Enable: G1, G2A, G2B
Latch Enable: LE
Output: Y0 sampai Y7 (aktif rendah)
74LS138 - 3-to-8 Line Decoder/Demultiplexer
IC 74LS138 adalah decoder 3-to-8 atau demultiplexer, yang artinya IC ini dapat mengambil 3 input biner dan mendekodekannya menjadi salah satu dari 8 output aktif rendah. IC ini sering digunakan dalam aplikasi decoding atau pemilihan data.
Fitur Utama:
- Input Address: 3-bit (A, B, C) yang digunakan untuk memilih salah satu dari 8 output.
- Enable Inputs: IC ini memiliki tiga input enable (G1, G2A, G2B). IC hanya aktif jika G1 bernilai high dan G2A serta G2B bernilai low. Jika kondisi enable ini tidak terpenuhi, semua output akan bernilai high.
- Output: 8 output aktif rendah (Y0 sampai Y7). Hanya satu output yang akan bernilai low sesuai dengan kombinasi input yang diberikan, sedangkan output lainnya tetap bernilai high.
Kegunaan:
IC 74LS138 sering digunakan dalam sistem yang memerlukan address decoding, seperti pengaturan memori di mikrokontroler atau dalam aplikasi digital lainnya untuk pemilihan chip (chip select) atau penyaluran sinyal (demultiplexing). Dalam konteks ini, IC dapat memilih salah satu dari beberapa perangkat atau jalur sinyal yang berbeda.
Diagram Logika:
- Input Address: A, B, C
- Enable: G1, G2A, G2B
- Output: Y0 sampai Y7 (aktif rendah)
RAM 6264:
RAM 6264 adalah sebuah chip memori statis (SRAM) yang populer digunakan pada era 1980-an dan awal 1990-an.
Beberapa karakteristik utamanya:
- Kapasitas: 8 kilobyte (8192 byte atau 65.536 bit)
- Organisasi: 8K x 8-bit, artinya memiliki 8192 lokasi penyimpanan dengan masing-masing lokasi menyimpan 8 bit data
- Teknologi: Static RAM (SRAM)
- Kecepatan akses: Sekitar 45-150 nanosecond, tergantung versinya
- Voltase operasi: Biasanya 5V
Cara Kerja:
Pengalamatan:
- RAM 6264 memiliki 13 pin alamat (A0-A12) yang digunakan untuk memilih salah satu dari 8192 lokasi memori.
Baca/Tulis:
- Pin WE (Write Enable) mengontrol operasi baca atau tulis.
- Ketika WE rendah, operasi tulis dilakukan.
- Ketika WE tinggi, operasi baca dilakukan.
Seleksi Chip:
- Pin CS (Chip Select) atau CE (Chip Enable) digunakan untuk mengaktifkan chip.
- Biasanya aktif-rendah, artinya chip aktif ketika pin ini diberi sinyal rendah.
Transfer Data:
- 8 pin I/O (Input/Output) digunakan untuk mentransfer data ke dan dari chip.
- Selama operasi tulis, data dikirim ke chip melalui pin-pin ini.
- Selama operasi baca, data dikirim dari chip melalui pin-pin yang sama.
Penyimpanan Data:
- Menggunakan flip-flop untuk menyimpan setiap bit data.
- Tidak memerlukan refresh seperti DRAM, sehingga lebih cepat tapi memakan lebih banyak ruang.
Fungsi:
Penyimpanan Sementara:
- Menyimpan data yang sedang aktif diproses oleh CPU.
- Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan akses cepat ke sejumlah kecil data.
Cache Memory:
- Digunakan sebagai cache level 2 atau level 3 pada beberapa sistem komputer lama.
Buffer:
- Berfungsi sebagai buffer antara komponen-komponen sistem yang memiliki kecepatan berbeda.
Penyimpanan Konfigurasi:
- Menyimpan pengaturan konfigurasi pada berbagai perangkat elektronik.
Aplikasi Embedded:
- Digunakan dalam sistem embedded yang memerlukan memori cepat dengan kapasitas menengah.
Video RAM:
- Pada beberapa sistem grafis lama, digunakan untuk menyimpan data tampilan.
- Sistem Telekomunikasi:
- Digunakan dalam peralatan switching dan routing untuk penyimpanan tabel dan buffer.
RAM 6264, meskipun sekarang dianggap kuno untuk standar modern, memainkan peran penting dalam evolusi teknologi komputer. Kecepatannya yang tinggi dan kemudahan penggunaannya membuatnya menjadi pilihan populer untuk berbagai aplikasi pada masanya. Meskipun telah digantikan oleh teknologi memori yang lebih baru dan berkapasitas lebih besar, prinsip-prinsip operasinya masih relevan dalam desain sistem memori modern.
ROM 2732
adalah jenis Read-Only
Memory (ROM) yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika,
terutama di era komputer dan perangkat elektronik klasik. ROM ini memiliki
ukuran penyimpanan sebesar 32 kilobit (4 kilobyte) dan sering digunakan
untuk menyimpan firmware atau program yang tidak dapat diubah oleh pengguna
saat perangkat sedang beroperasi.
Berikut adalah
beberapa karakteristik dan penjelasan detail mengenai ROM 2732:
1. Tipe ROM:
ROM 2732 adalah EPROM
(Erasable Programmable Read-Only Memory), yang berarti data di dalamnya
dapat dihapus dan ditulis ulang. Untuk menghapus data, biasanya digunakan sinar
ultraviolet (UV) melalui jendela kuarsa kecil di bagian atas chip. Proses ini
memakan waktu sekitar 15-20 menit, tergantung pada intensitas cahaya UV.
2. Kapasitas:
ROM 2732 memiliki
kapasitas sebesar 32 kilobit, yang setara dengan 4 kilobyte
(4KB). Ini berarti ROM ini dapat menyimpan hingga 4.096 byte data. Ukuran ini
cukup besar untuk menyimpan program kecil atau firmware yang dibutuhkan oleh
mikrokontroler atau sistem komputer.
3. Jumlah Pin:
ROM 2732 biasanya
memiliki 24 pin, dengan konfigurasi kaki standar yang dapat dikoneksikan
ke papan rangkaian elektronik atau sistem mikroprosesor. Berikut adalah fungsi
umum dari beberapa pin pada ROM 2732:
- Pin 1: Vpp (Voltage Programming Pin) – digunakan saat pemrograman.
- Pin 20: Vcc – suplai tegangan operasi.
- Pin 22-19, 18, 16-9: Address pins (A0-A11) – digunakan untuk
memilih lokasi memori.
- Pin 21: Chip Enable (CE) – mengaktifkan atau menonaktifkan chip.
- Pin 17: Output Enable (OE) – mengaktifkan keluaran data.
- Pin 24: Ground (GND).
4. Tegangan
Operasi:
ROM 2732 biasanya
beroperasi pada tegangan suplai +5V DC (Vcc), dengan tegangan khusus
yang dibutuhkan saat proses pemrograman, yaitu sekitar 12.5V (Vpp).
5. Kecepatan Akses:
ROM 2732 memiliki
kecepatan akses sekitar 450-500 nanosecond (ns), yang berarti waktu yang
dibutuhkan untuk mengakses data dari memori cukup singkat, tetapi masih lebih
lambat dibandingkan teknologi ROM modern seperti flash memory.
6. Penggunaan:
ROM 2732 sering
digunakan untuk menyimpan kode bootloader atau firmware permanen pada
sistem berbasis mikroprosesor. Pada era 1980-an hingga awal 1990-an, ROM ini
banyak digunakan dalam komputer pribadi, perangkat game, mesin arcade, dan
perangkat industri.
7. Proses
Penghapusan Data:
Sebagai EPROM, chip
ini memiliki jendela kuarsa di atasnya yang memungkinkan cahaya UV untuk
menyinari bagian dalam chip, menghapus seluruh data yang tersimpan. Setelah
data dihapus, ROM ini dapat diprogram ulang menggunakan alat pemrogram khusus
(EPROM programmer) dengan memberikan tegangan tinggi pada pin Vpp.
8. Keandalan dan
Umur:
ROM 2732 dapat
diprogram ulang hingga beberapa ratus kali, tergantung pada kondisi
pengoperasian dan cara penghapusan data. Setelah dihapus atau diprogram ulang
terlalu sering, performa dan daya tahan chip dapat menurun.
9. Aplikasi:
ROM jenis ini
digunakan di berbagai aplikasi seperti:
- Komputer lama (retro computing).
- Sistem tertanam (embedded systems).
- Konsol game klasik.
- Perangkat industri dan kontrol.
Dengan pengembangan
teknologi yang lebih modern seperti EEPROM dan Flash memory, ROM 2732 sekarang
sudah jarang digunakan, tetapi masih relevan untuk perbaikan atau pembuatan
ulang perangkat elektronik lama.
Rangkaian ini terdiri dari mikroprosesor 886 rangkaian reset, IC 74273 dan IC 74 ls245 decoder 74LS 137, decoder 74 LS138 dan decoder 74 LS 139 di sini menggunakan RAM 6264, 6116 dan rom 2732 dan menggunakan dua buah PPI dan serta ada sensor turbidity dan sensor gas sedangkan untuk sensor analog kita menggunakan sensor suhu ih kok malah di grup
kita membuat dua buah decoder yang digunakan untuk mengakses interface dan mengakses RAM dan rom sesuai dengan peta memori berikut
A3 |
A2 |
A1 |
A0 |
Alamat |
|
0 |
0 |
0 |
0 |
0H |
Port A PPI_1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
1H |
Port B PPI_1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
2H |
Port C PPI_1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
CH |
Port A PPI_2 |
1 |
1 |
0 |
1 |
DH |
Port B PPI_2 |
1 |
1 |
1 |
0 |
EH |
Port C PPI_2 |
1 |
1 |
1 |
1 |
FH |
CW PPI_2 |
XA19 |
XA18 |
XA17 |
XA16 |
Alamat |
Ram/memory |
|
x |
x |
0 |
0 |
00000H - 003FF H |
6116 |
2048 |
x |
x |
1 |
0 |
20000H - 200FFF H |
6264 |
8192 |
x |
x |
1 |
1 |
30000H - 300FFF H |
2732 |
8192 |
Pada rangkaian ini kita memisahkan antara sensor analog dan sensor digital pada PPI yang pertama kita gunakan sebagai input sensor digital terlihat pada gambar rangkaian sensor turbidity dan sensor gas terhubung kepada port a PPI sehingga ketika mendeteksi gas maka akan mengeluarkan logika 1 dan masuk pada pin pa0 dan mikroprosesor akan membaca dan membandingkan nilai sehingga nanti akan mengeluarkan output pada PB 0 karena di sini dalam program kita menggunakan logika x or Maka nanti outputnya akan berlawanan dengan input yang diberikan maka kita akan menggunakan inverter untuk merubah nilai dari 0 menjadi 1 sehingga ketika sensor gas aktif maka dia akan mengaktifkan rangkaian transistor sehingga membuat kipas udara berputar dan udara dibuang keluar ruangan untuk membersihkan udara.
Sedangkan pada sensor turbidity ketika terdeteksi kekeruhan pada air maka dia akan berlogika satu dan masuk pada pin pa1 dan dibandingkan sehingga nanti outputnya pada PB 1 adalah nol dan kita masukkan pada inverter sehingga nanti dia akan mengaktifkan transistor dan membuat LED indikator bahwa kolam kotor menyala dan bazar berbunyi untuk peringatan serta menghidupkan pompa untuk mengisi dan membuang air kotor.
Sedangkan untuk sensor analog kita menggunakan sensor suhu yang terhubung ke ADC 0804, sehingga inputan dari sensor analog diubah menjadi bit-bit digital pada rangkaian ini kita ingin ketika suhu ruangan itu lebih besar dari 30 derajat maka akan mengaktifkan kipas untuk mendinginkan suhu setelah kita lihat dan kita perhatikan konversi dari 30 derajat menjadi bit-bit digitalnya itu adalah 0FH sehingga kita bisa tahu bahwa untuk suhu yang besar dari 30 derajat maka nilainya itu lebih besar dari 0F maka kita menggunakan gerbang or yang dihubungkan ke 4 PIN tertinggi dengan dengan alasan karena kita tahu tadi alamat yang lebih tinggi dari 0f itu adalah 10H dan seterusnya sehingga ketika nilainya lebih besar daripada 0f maka dia akan mengaktifkan transistor dan memindahkan relay dan menggerakkan kipas untuk mendinginkan udara dalam ruangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar