LAPORAN AKHIR 2



Modul I Gerbang Logika Dasar & Monostable Multivibrator
PERCOBAAN 2


2. Alat dan bahan[Kembali]

1. Module D’Lorenzo

Gambar 1.1 Module D’Lorenzo


2. Jumper


Gambar 1.2 Jumper
3. Software Proteus
Gambar 1.3 Logo Proteus 
 



4. Prinsip Kerja[Kembali]

Percobaan 2 Kondisi 7

Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=0, A=0, C’=1, D= 1
Dalam contoh ini, terdapat tiga gerbang logika yang digunakan, yaitu gerbang XOR, gerbang AND, dan gerbang OR.
Gerbang XOR memiliki dua input, yaitu B dan D. Menurut logika gerbang XOR, jika hasil penjumlahan nilai input bernilai ganjil, maka output yang dihasilkan adalah 1, sedangkan jika hasil penjumlahan input bernilai genap, maka output yang dihasilkan adalah 0. Dalam kasus ini, gerbang XOR menerima input dengan nilai 1 dan 0, sehingga nilai hasil penjumlahan inputnya adalah 1.
Oleh karena itu, output yang dihasilkan dari gerbang XOR adalah 1.

Selanjutnya, terdapat gerbang AND dengan tiga input, yaitu C', A, dan D. Gerbang AND menghasilkan output 1 saat semua input diberikan nilai 1(dihubungkan ke VCC atau sumber), Pada gerbang logika AND berlaku hukum perkalian, Output merupakan hasil kali nilai dari semua input. Dalam contoh ini, hasil perkalian input adalah 0 karena salah satu input bernilai 0 .
Simbol C' merepresentasikan negasi dari output C. Dalam hal ini, agar C' bernilai 1, C harus dihubungkan terhadap GROUND agar memiliki nilai 0. Sesuai dengan tabel kebenaran pada gerbang NOT (inverter)

Terakhir, terdapat gerbang OR dengan dua input, yaitu mengambil output dari gerbang XOR dan gerbang AND sebagai masukan. Menurut logika gerbang OR berlaku hukum penjumlahan, dimana nilai output merupakan hasil penjumlahan dari nilai nilai inputnya. Dalam contoh ini, hasil penjumlahan inputnya adalah 1. Pada rangkaian terlihat LOGICSTATE bernilai 1 yang mengkonfirmasi bahwa output dari gerbang OR adalah 1.

Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=0, A= 1, B=1, C’=0.
Dalam contoh ini, terdapat tiga gerbang logika yang digunakan, yaitu gerbang XOR, gerbang AND, dan gerbang OR.
Gerbang XOR memiliki dua input, yaitu B dan D. Menurut logika gerbang XOR, jika hasil penjumlahan nilai input bernilai ganjil, maka output yang dihasilkan adalah 1, sedangkan jika hasil penjumlahan input bernilai genap, maka output yang dihasilkan adalah 0. Dalam kasus ini, gerbang XOR menerima input dengan nilai 1 dan 0, sehingga nilai hasil penjumlahan inputnya adalah 1.
Oleh karena itu, output yang dihasilkan dari gerbang XOR adalah 1.

Selanjutnya, terdapat gerbang AND dengan tiga input, yaitu A,B',dan C. Gerbang AND menghasilkan output 1 saat semua input diberikan nilai 1 (dihubungkan ke VCC atau sumber), Pada gerbang logika AND berlaku hukum perkalian, Output merupakan hasil kali nilai dari semua input. Dalam contoh ini, hasil perkalian input adalah 0 karena salah satu input bernilai 0 , 
Simbol C' merepresentasikan negasi dari output C. Dalam hal ini, agar C' bernilai 0, C harus dihubungkan terhadap VCC agar memiliki nilai 1. Sesuai dengan tabel kebenaran pada gerbang NOT (inverter).

Terakhir, terdapat gerbang OR dengan dua input, yaitu mengambil output dari gerbang XOR dan gerbang AND sebagai masukan. Menurut logika gerbang OR berlaku hukum penjumlahan, dimana nilai output merupakan hasil penjumlahan dari nilai nilai inputnya. Dalam contoh ini, hasil penjumlahan inputnya adalah 1. Pada rangkaian terlihat LOGICSTATE bernilai 1 yang mengkonfirmasi bahwa output dari gerbang OR adalah 1.

Rangkaian sederhana 1 dan 2 merupakan rangkaian yang berbeda logika namun memiliki nilai output yang sama yaitu 1. karena dua rangkaian tersebut berasal dari sebuah fungsi yang disederhanakan menggunakan peta karnaugh dan aljabar boolean.





6. Analisa[Kembali]

1). Analisa masing-masing hasil output pada H1.

1. A =0, B=0, C=0, D=0
Saat dimasukkan ke persamaan H1 maka H1 = 0.karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND pada kondisi di atas output gerbang XOR = 0 dan output gerbang AND = 0 sehingga H1 = 0.

2. A =1, B=0, C=0, D=0
Masukkan nilai-nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 0 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND pada kondisi di atas output gerbang XOR adalah 0 dan output gerbang AND adalah 0, sehingga H1 adalah 0

3. A =0,B=1,C=D=0
Masukkan nilai di atas kebersamaan H1 maka H1 = 1 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND, pada kondisi di atas output gerbang XOR = 1 dan output gerbang AND = 0 sehingga H1 = 1

4. A =B=1, C=D=0
Masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 1 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND pada kondisi di atas output gerbang XOR 1 dan output gerbang ANDsehingga H1 = 1

5. A =B=0, C=1, D=0
Masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 0 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan ANDpada kondisi di atas output gerbang XOR= 0 dan output gerbang AND sehingga 1 = 0

6. A =0, B=C=1, D=0
masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 0 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND pada kondisi di atas output gerbang XOR = 0 output gerbang AND = 0 maka H1 = 0

7. A =B=C=1, D=0
Masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 1 karena H1 merupakan hasil penjumlahan gerbang XOR dan AND pada kondisi di atas output gelombang XOR = 1 dan output gerbang AND = 0 maka H1 = 1

8. A =B=C=0, D=1
Masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka 1 = 1 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND pada kondisi di atas output gerbang XOR = 1 dan output gerbang AND = 0 sehingga 1 = 1

9. A =1, B=C=0, D=1
Masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 1 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND pada kondisi diatas gerbang XOR = 1 dan output gerbang AND = 0 sehingga H1 = 1

10. A =0, B=1, C=0, D=1
Masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 1 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND dan pada kondisi di atas orbit gerbang XOR dan output gerbang AND maka H1 = 1

11. A =1,B=1, C=0, D=1
Masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 0 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND pada kondisi di atas gerbang XOR = 0 gerbang AND = 0 maka H1 = 0

12. A =0, B=0, C=1, D=1
masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 1 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND pada kondisi di atas output gerbang XOR dan output gerbang AND maka H1 = 1

13. A =1, B=0, C=1, D=1
Masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka 1 = 1 karena 1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XORdan AND pada kondisi diatas otot gerbang XOR= 1 dan output gerbang AND = 0 maka H1 = 1

14. A =1, B=0, C=1, D=1
Masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 1 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XORdan AND pada kondisi di atas XOR1 dan output gerbang AND = 0 maka H1 = 1

15. A =0, B=1, C=1, D=1
Masukkan nilai di atas ke persamaan 1 maka 1 = 0 karena 1 merupakan hasil penjumlahan output terbang XORdan AND pada kondisi di atas output gerbang XOR= 0 dan output gerbang AND = 0 maka H1 = 0

16. A =1, B=1, C=1, D=1
Masukkan nilai di atas ke persamaan H1 maka H1 = 0 karena H1 merupakan hasil penjumlahan output gerbang XOR dan AND pada kondisi di atas output gerbang XOR= 0 dan output gerbang AND = 0 maka 1 = 0

2). Analisa hasil output H1 dan H2, kenapa bisa sama.
Karena H1 dan H2 didapatkan dari penyederhanaan fungsi
Dengan menggunakan  peta karnaugh dan aljabar bolehan fungsi di atas disederhanakan menjadi dua buah fungsi sehingga persamaan H1 ekivalen dengan persamaan H2.

File HTML klik disini
Rangkaian Simulasi Proteus klik disini
File Video Rangkaian klik disini
Datasheet 4073 klik disini
Datasheet 4070 klik disini
Datasheet 4030 klik disini
Datasheet 4025 klik disini
Datasheet 4009 klik disini
 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar